Ninja 150 TU (Pasuruan) POWER DULU BARU RASIO TEMBUS 7,1 Detik
ManiakMotor– Teori lama dan sekarang menyatakan, cari dulu power mesin sampai puncak baru reduksi atau rasio mengikuti. Itu ada benarnya. Saat mesin memiliki tenaga, perbandingan setiap gigi lebih mudah diatur. Kan fungsi rasio menyalurkan setiap gigi mau panjang atau pendek?
Di dalam pebandingan rasio mencegah setiap pindah persneling putaran mesin jatuh banyak, makanya disebut close ratio alias rasio kompetisi. Ya rpm tetap panteng karena perbandingan antar gigi sudah rapat, berdekatan. “Saat iini memang rasio menjadi fokus riset. Rasio adalah alternatif logismemperbaiki caitan waktu di drag bike,” jelas Nugroho Potter, kiliker Ninja STD dan Ninja TU di drag bike.
Potter wajar tinggal cari-cari rasio. Namanya sudah jaminan meracik Ninja di trek lurus. Ninja karyanya selalu punya power penuh. Doi mekanik Jogja yang dua tahun belakangan sulit dikalah. Artinya ketersediaan tenaga pada Ninja sudah jaminanan dan tinggal main-main dengan rasio.
Kali ini Ninja TU milk tim MPK Racing asal Pasuruan, Jatim yang dikoreknya dengan permainan rasio. Bisa disebut ini adalah karya Potter kesekian kalinya. Catatan waktunya konsisten 7, 1 detik, seperti di TPM Wonosari lalu. Saat itu dijoki asal Semarang, yakni Eko Chodok Sulistyo. “Jangan sebut faktor joki. Memang terasa khas karya Potter, rasionya nyambung dengan tenaga,” ucap Chodox.
Tim MPKNugroho PotterRasio kali ini dibuat lebih berat. Sebut berat sebenarnya reduksinya lebih panjang. Misal gigi 1 dibuat 17:29, sebelumnya 17:31 atau 17:30. Gigi dua juga harus mengikuti. Ya kalau nggak ikut, bukan close lagi dong. Dari tradisi 19:26 sekarang jadi 20:27. “Untuk gigi selanjutnya sami-mawon alias sama dengan yang dulu,” jelas Potter.
Nah perbandingan yang dulu itu rahasia buat tunner drag bike yang mengibarkan bendera OTD Concept di Kalirejo, Maguwoharjo, Rt. 06 Rw. 47, Sleman, Yogyakarta tersebut. Toh buat sampeyan semua yang tukang korek, intinya cari dulu power paling maksimal lalu silakan mainkan reduksinya. Walau Potter bilang rahasia, ya rahasianya pada mesin yang bertenaga. Macam mana bila mesin loyo kamu beri rasio berat, ya makin berat larinya.
Nama tim MPK Racing yang punya Ninja ini milik Indra Hasani Iskandar. Doi kunci di balik nama MPK. “Drag Bike itu hobi, murah,” tukas Indra yang anggota DPRD Pasuruan, juga mengaku penggemar Harley Davidson. Indra menyebut, gebrakan MPK tahun ini tak lepas dari peran Nugroho, diperkuat juga joki-joki papan atas seperti Eko Chodox, Fandi Pendol dan lainnya.
Pantes!Ardel
Sumber : http://maniakmotor.com/